sumber info : http://kamusbahasaindonesia.org/bijaksana
bi.jak.sa.na
[a] (1) selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya);
arif(cerdik dan pandai; berilmu;paham; mengerti)
tajam pikiran (cerdas);
(2) pandai dan hati-hati (cermat, teliti)
Perumpamaan gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Sepuluh anak dara, karya William Blake. 1822
Gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh atau perumpamaan sepuluh anak dara adalah sebuah perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridnya. Kisah ini tercantum di dalam Matius 25:1-13.
[sunting] Gadis yang bijaksana dan gadis yang bodoh
“ Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya. ”
— Matius 25:1-13
Kebijaksanaan Salomo
Menurut keterangan dari kitab 1 Raja-raja 3:4-14, setelah Salomo mempersembahkan seribu kurban bakaran di Silo, Allah menampakkan diri padanya lewat mimpi dan berjanji akan mengabulkan apapun permintaan Salomo. Salomo meminta kebijaksanaan dari Allah untuk menimbang segala perkara dan mampu bersikap sebagai raja yang adil bagi seluruh umat Israel. Salah satu kebijaksanaan Salomo digambarkan melalui kisah tentang dua orang perempuan yang memperebutkan seorang anak bayi (1 Raja-raja 3:16-28). Kedua perempuan itu mengaku sebagai ibu sang bayi tersebut. Salomo meminta diambilkan sebilah pedang dan memutuskan bahwa supaya adil, bayi itu harus dibelah dua, dan masing-masing perempuan itu akan mendapatkan setengah. Ibu sejati sang bayi memohon kepada Salomo agar bayi itu dibiarkan hidup, bahkan ia merelakan bayinya diserahkan kepada perempuan yang satunya, sementara ia tidak mendapatkan bayinya. Dengan cara itu Salomo berhasil menemukan ibu sejati bayi tersebut.
MURID
Murid biasanya digunakan untuk seseorang yang mengikuti suatu program pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya, di bawah bimbingan seorang atau beberapa guru. Dalam konteks keagamaan murid digunakan sebaai sebutan bagi seseorang yang mengikuti bimbingan seorang tokoh bijaksana.
RABI
Rabi atau Rabbi (Ibrani Klasik רִבִּי ribbī;; Ashkenazi modern dan Israel רַבִּי rabbī) dalam Yudaisme, berarti "guru", atau arti harafiahnya "yang agung". Kata "Rabi" berasal dari akar kata bahasa Ibrani RaV, yang dalam bahasa Ibrani alkitabiah berarti "besar" atau "terkemuka, (dalam pengetahuan)".
Dalam aliran-aliran Yudea kuno, kaum bijaksana disapa sebagai רִבִּי (Ribbi atau Rebbi) — dalam abad-abad belakangan ini diubah ucapannya menjadi Rabi ("guruku"). Istilah sapaan penghormatan ini lambat laun dipergunakan sebagai gelar, dan akhiran pronomina "i" ("-ku") kehilangan maknanya karena seringnya kata ini digunakan. Di Eropa Timur, Rabi diucapkan sebagai "Ravin," (Раввин).
Bijaksana, Kebijaksanaan [pedoman]
1. Ditunjukkan dalam kenyataan Anugerah Allah.
Ef 1:8
2. Diberi contoh oleh Kristus.
Yes 52:13; Mat 21:24-27; 22:24-32
3. Erat hubungannya dengan hikmat.
Ams 8:12
4. Orang yang berbudi terkenal karena - .
Ams 16:21
5. Orang yang mempunyai - :
5.1 Menurut pengetahuan.
Ams 18:15
5.2 Bertindak dengan pengetahuan.
Ams 13:16
5.3 Memperhatikan langkahnya.
Ams 14:15
5.4 Mengerti jalannya sendiri.
Ams 14:8
5.5 Mengetahui jalan Tuhan.
Hos 14:10
5.6 Dimahkotai pengetahuan.
Ams 14:18
5.7 Menyembunyikan pengetahuannya.
Ams 12:23
5.8 Apabila melihat malapetaka, ia bersembunyi.
Ams 22:3
5.9 Dipelihara oleh - .
Ams 2:11
5.10 Memadamkan perasaan marah.
Ams 12:16; 19:11
5.11 Mengindahkan teguran.
Ams 15:5
5.12 Berdiam diri pada waktu yang jahat.
Am 5:13
6. Orang-orang kudus bertindak dengan - .
Mazm 112:5
7. Orang-orang kudus harus bertindak - dalam pergaulan dengan orang
yang tidak percaya.
Mat 10:16; Ef 5:15; Kol 4:5
8. Isteri yang berakal budi berlaku dengan - .
Ams 31:16,26
9. Orang muda harus hidup dalam - .
Ams 3:21
10. - orang fasik:
10.1 Hilang pada waktu menghadapi kebingungan.
Yer 49:7
10.2 Menghalangi mereka untuk mengerti berita Injil.
Mat 11:25
10.3 Ditegur oleh Allah.
Yes 5:21; 29:15
10.4 Dikalahkan oleh Allah.
Yes 29:14; 1Kor 1:19
11. Perlunya akan - dilukiskan.
Mat 25:3,9; Luk 14:28-31
12. Contoh-contoh - :
12.1 Abigail.
1Sam 25:23-31
12.2 Daud.
1Sam 16:18; 2Sam 15:32-34; 17:6-14
12.3 Gamaliel.
Kis 5:34-39
12.4 Gideon.
Hak 8:1-3
12.5 Nehemia.
Neh 2:12-16; 4:13-18
12.6 Para tua-tua penasihat Rehabeam.
1Raj 12:7
12.7 Paulus.
Kis 23:6
12.8 Salomo.
2Taw 2:12
12.9 Seorang ahli Taurat.
Mr 12:32-34
12.10 Seorang miskin yang berhikmat.
Pengkh 9:15
12.11 Sergius Paulus.
Kis 13:7
12.12 Yakub.
Kej 32:2-23
12.13 Yitro.
Kel 18:19
12.14 Yusuf.
Kej 41:39
No comments:
Post a Comment